Pamekasan, Jatimone.com – Sebuah foto yang melibatkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Larangan dan Galis, bersama Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Pademawu, dan seorang calon legislatif (caleg) DPR RI dapil Madura dari Partai Gerindra, menjadi viral di berbagai platform media sosial, termasuk WhatsApp. Kontroversi pun muncul terkait netralitas penyelenggara pemilu yang seharusnya dijaga sesuai dengan ketentuan Peraturan DKPP Nomor 2 Tahun 2017 Pasal 77 poin a.
Dalam upaya untuk memastikan netralitas penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) dan mendukung kelancaran proses demokrasi, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Pamekasan memberikan sikap serius terhadap peristiwa ini. Sa’edi Johan M.pd, Koordinator Devisi Pencegahan Farmas dan Humas Bawaslu, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan penelusuran terkait kebenaran foto yang beredar (18/12/23).
“Segera kami akan menelusuri perihal yang terkait. Seandainya benar ada niat kesengajaan, tentunya akan ada SP dari kami sendiri, yang paling berat akan dikenakan kode etik atau pemecatan langsung,” ungkap Sa’edi Johan.
Menurutnya, kondusifitas dan netralitas pemilu harus dijaga bersama demi keamanan dan kelancaran Pemilu yang akan datang. Ketentuan netralitas penyelenggara pemilu diatur dalam Peraturan DKPP, yang menegaskan bahwa penyelenggara pemilu wajib bersikap netral.
Foto yang diduga diambil dalam sebuah pertemuan pernikahan ini menciptakan perbincangan publik yang intens. Kebersamaan antara Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pengawas Kecamatan Pademawu, dan seorang calon legislatif dari Partai Gerindra tanpa background pernikahan menimbulkan pertanyaan serius terkait menjaga kondusifitas pemilu.
