Program 100 Hari Dinilai Sukses, LP3M Puji Langkah Berani Bupati Pamekasan

PAMEKASAN – jatimone.com – Lembaga Pusat Penelitian dan Pengembangan Madura (LP3M) menyampaikan hasil kajiannya terhadap program 100 hari kerja Bupati (Dr. KH. Kholilurrahman, S.H., M.Si.) dan Wakil Bupati (H. Sukriyanto) Pamekasan. Dalam laporan yang dipimpin langsung oleh Ketua LP3M, Drs. Suroso, M.M., M.B.A., program tersebut dinilai sangat berhasil dan berdampak langsung pada masyarakat.

“Program 100 hari ini memang tidak memiliki dasar regulasi karena merupakan bentuk spirit dan komitmen awal kepemimpinan. Tapi hasilnya jelas, terlihat, dan masyarakat bisa merasakannya,” ujar Suroso saat diwawancarai, Minggu (6/7/2025).

Ia menegaskan, tidak tepat jika program ini dikaitkan dengan serapan anggaran karena konteksnya berbeda. Program ini, kata dia, adalah langkah strategis Bupati dan Wabup dalam merespons kebutuhan mendesak masyarakat.

Berikut enam poin utama keberhasilan program tersebut berdasarkan kajian LP3M:


1. Penataan Arek Lancor
Kawasan Arek Lancor yang sebelumnya dipenuhi PKL dan menimbulkan kemacetan serta kesan kumuh, kini telah bersih dan tertib. Padahal, berdasarkan perda, kawasan tersebut memang tidak boleh ditempati untuk aktivitas jual beli.
“Langkah ini menunjukkan keberanian dan ketegasan kepala daerah dalam menegakkan aturan. Sekarang Arek Lancor menjadi wajah baru yang lebih indah dan representatif,” tegas Suroso.


2. Pengembalian Fungsi Trotoar
Trotoar di pusat kota difungsikan kembali sebagai area pejalan kaki. Kebijakan ini dianggap sebagai fondasi awal penataan kota yang lebih ramah, bersih, dan teratur.
“Ketika trotoar difungsikan sebagaimana mestinya, itu akan berdampak pada estetika dan keteraturan kota secara keseluruhan,” jelasnya.


3. Penertiban Jalan Jokotole
Jalan Jokotole yang selama bertahun-tahun dipenuhi PKL dan menyebabkan kemacetan, kini tampak lebih rapi, bersih, dan lalu lintasnya lancar.


4. Penataan secara Total Eks Stasiun PJKA Patemon
Penataan total kawasan eks Stasiun PJKA menjadi salah satu langkah berani Bupati dan Wabup Pamekasan. Kawasan yang dulunya semrawut, meresahkan warga setempat, dan warga setempat berkali-kali mengajukan pengaduan karena PKL di eks stasiun sudah mengganggu warga sekitar, kini tertata rapi dan nyaman. Bahkan, sebanyak 46 PKL diberi bantuan gerobak melalui kolaborasi dengan Bank Jatim.
“Ini bukan hanya soal ketegasan, tapi juga soal keberpihakan. Warga ditertibkan tapi tetap diberi solusi,” ujar Suroso.


5. Aktivasi Food Colony di Jalan Kesehatan
Food Colony yang sebelumnya sepi, kini mulai aktif dan menjadi lokasi usaha PKL eks Arek Lancor. Meski masih memerlukan penataan lanjutan, langkah ini dinilai positif dalam menumbuhkan sentra UMKM baru.


6. Solusi Solar untuk Nelayan
Bupati dan Wabup Pamekasan juga menunjukkan kepedulian kepada nelayan dengan membagikan jeriken berbarcode agar mereka bisa membeli solar subsidi di SPBU. Sebelumnya, nelayan kesulitan karena tidak memiliki akses resmi (barcode) ke BBM subsidi.
“Ini kebijakan yang sangat pro-rakyat kecil. Langsung menyelesaikan persoalan utama nelayan,” ujar Suroso.

LP3M menyimpulkan bahwa program 100 hari kerja Bupati dan Wabup Pamekasan bukan sekadar janji atau seremoni politik, melainkan bukti keberanian, kecepatan, dan keberpihakan pada kepentingan masyarakat.

“Yang dilakukan Bupati dan Wabup Pamekasan adalah tindakan nyata, bukan sekadar wacana. Ada hasilnya, dan rakyat bisa merasakannya,” tutur Suroso.

Penulis: RosiEditor: Viki