Pemkab Pamekasan Salurkan Alat Tangkap Ramah Lingkungan kepada Nelayan

PAMEKASANjatimone.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), menyalurkan bantuan alat tangkap ikan ramah lingkungan kepada nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) di sejumlah kecamatan di wilayah setempat.

Bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mendorong praktik penangkapan ikan yang lebih berkelanjutan serta mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.

“Selain sebagai bentuk kepedulian terhadap nelayan, bantuan ini juga merupakan bagian dari kampanye penggunaan alat tangkap ramah lingkungan. Kami ingin mendorong nelayan di Pamekasan agar meninggalkan alat tangkap yang merusak ekosistem laut,” ujar Kepala DKP Pamekasan, Abdul Fata, Selasa (8/7/2025).

Pada tahun anggaran 2025, DKP mengalokasikan anggaran sebesar Rp345 juta untuk pengadaan empat unit alat tangkap ikan bagi empat KUB. Masing-masing kelompok penerima berada di Desa Branta Pesisir (Kecamatan Tlanakan), Desa Batu Bintang (Kecamatan Batumarmar), serta dua kelompok di Desa Tanjung (Kecamatan Pademawu).

“Jenis alat tangkap yang kami berikan adalah jaring dan payang teri. Alat ini lebih ramah lingkungan dibandingkan alat tangkap tradisional yang berisiko merusak habitat laut,” jelas Fata.

Ia menambahkan, kelompok penerima bantuan merupakan KUB yang telah berbadan hukum dan memiliki usaha produktif yang terkelola secara berkelanjutan. Saat ini proses penyaluran bantuan memasuki tahap lelang, sementara nama-nama penerima telah ditetapkan berdasarkan proposal dan hasil verifikasi lapangan oleh tim teknis DKP.

Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Pamekasan, Mohammad Djufri Efendi, mengungkapkan bahwa bantuan senilai Rp345 juta tersebut hanya sebagian dari total anggaran pemberdayaan nelayan yang disiapkan Pemkab pada APBD 2025.

“Total anggaran yang disiapkan untuk pemberdayaan nelayan tahun ini mencapai Rp1,6 miliar. Selain alat tangkap, kami juga akan menyalurkan bantuan berupa alat pendeteksi ikan (fish finder) dan GPS (Global Positioning System),” katanya.

Menurutnya, perangkat tersebut sangat dibutuhkan nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan. GPS, sebagai sistem navigasi berbasis satelit, memberikan informasi lokasi, arah, kecepatan, serta estimasi waktu, sehingga sangat membantu nelayan saat melaut.

Berdasarkan data DKP hingga akhir 2024, jumlah nelayan di Kabupaten Pamekasan tercatat sebanyak 10.512 orang. Mereka tergabung dalam 95 KUB yang bergerak di bidang penangkapan ikan, dengan jumlah perahu mencapai 1.543 unit.

Penulis: RosiEditor: Viki