Home / Pendidikan / Ponpes Banyuanyar Kukuhkan Ratusan Hafidz Al-Qur’an

Ponpes Banyuanyar Kukuhkan Ratusan Hafidz Al-Qur’an

Pamekasan, Jatimone.com – Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Banyuanyar kukuhkan ratusan hafidz Al-Qur’an, Ahad, 07 Januari 2024.

Pengukuhan yang dikemas dengan Wisuda Tahfidz Ke-9 ini diikuti oleh 214 santri laki-laki dan perempuan di dua tingkatan satuan pendidikan yang ada dibawah naungan Lembaga Pendidikan Islam Banyuanyar. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Program Tahfidz.

Rincian dari jumlah itu; 114 santri kategori hafidz 10 juz, 61 santri kategori hafidz 20 juz, dan 39 santri kategori hafidz 30 juz.

Mahmud Ayatullah, Direktur Markas Dirosah Qur’aniyah (MDS) Pondok Pesantren Banyuanyar menyampaikan, santri hafidz yang dikukuhkan sudah melewati banyak tahapan.

“Santri yang diwisuda ini sudah melewati banyak tahapan. Dilatih, diuji dan banyak proses lainnya. Termasuk diuji kefasihan, agar tidak hanya hafal, tapi juga fasih dan menjiwai nilai-nilai qurani,” katanya, saat memberikan sambutan.

Lanjut Mahmud Ayatullah, Al-Qur’an harus dijaga dan dipelihara. Baik secara tulisan dan hafalan. Menghafal Al-Qur’an, berarti menjalankan apa yang diajarkan Rasulullah.

“Menjadi Hafidz Al-Qur’an itu mulia. Kemuliaan itu akan sempurna, bilamana menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai atau ajaran yang terkandung di dalamnya. Baik nilai-nilai yang tersurat maupun tersirat,” jelas Ustadz Mahmud, begitu disapa.

Di tempat yang sama Kepala Sekolah SMA Tahfidz Darul Ulum, Hofif menuturkan, santri yang hafal 30 juz berpeluang untuk mendapatkan beasiswa penuh jika ingin kuliah di STIBA.

“Wisuda ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap semangat belajar para santri. Sehingga, santri yang diwisuda, termotivasi untuk terus belajar,” katanya.

Dia berharap, para wali santri yang hadir dalam acara tersebut tidak hanya menyaksikan dan merasa puas dengan pencapaian itu. Sebab, wisuda bukan akhir dari proses belajar.

Menurutnya, tidak ada batas waktu untuk belajar. Sebab sebagai seorang muslim, dianjurkan belajar sejak lahir sampai akhir hidupnya. Oleh karena itu, tambahnya, para wali santri sebisa mungkin untuk turut mendorong putra putrinya untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Dalam kesempatan lain Mohammad Rofiuddin turut  menjelaskan, pendidikan anak jadi tanggungjawab guru dan orangtuanya.

“Oleh karena itu, sinergitas keduanya sangat penting. Di pesantren, jadi tanggungjawab Kiai dan para asatidz. Sementara kalau di rumah, jadi tanggungjawab orangtua,” katanya.

Di pesantren, ujarnya, para santri belajar dari apa yang dicontohkan oleh kiai dan para ustadz. Baik secara spritual, intelektual, dan sosial. Sementara di rumahnya, akan belajar, dan bila perlu menjadi tauladan bagi keluarga dan lingkungannya.

Profesor Ahmad Zahro mengaku bangga bisa hadir dalam acara tersebut. Dia menambahkan, banyak pesantren di Madura yang mencetak para penghafal Al-Qur’an.

“Hari ini, Darul Ulum menambah jumlah penghafal Al-Qur’an dengan jumlah sampai ratusan,” katanya.

Dia menegaskan, menghafal itu mudah dan gampang. Namun yang paling sulit adalah menjaga hafalan itu sendiri.

Prof Ahmad, sapaan akrabnya berharap, para santri hafidz Al-Qur’an yang diwisuda tersebut mampu menjaga hafalannya dan mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur’an ke dalam kehidupan sehari-hari.

“Yang tak kalah penting, semoga para orangtua dari penghafal Al-Qur’an ini dapat barokah dunia akhirat,” katanya.

Turut hadir dalam acara tersebut Pengasuh Ponpes Banyuanyar, Kiai Hasbullah Samsul Arifin. Kiai Sholihuddin Al-Ayyubi, Dewan Pengasuh sekaligus Ketua Sekolah Tinggi Islam Banyuanyar (STIBA) Pamekasan. Profesor Ahmad Zahro. Kiai Faiq Abdul Ghafur, Pengasuh Ponpes Al-Mujtama’ Plakpak.

Juga hadir dalam acara tersebut, Ach.Baidowi, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketua Pengurus Ponpes Banyuanyar Khalil Asy’ari, Zainuddin Syarif, Duta Pendidikan dan Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Alumni Banyuanyar (Peradaban).

Selain itu, hadir juga Fathor Rohman, Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kab. Pamekasan. Saedi Johan dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kab. Pamekasan. Tenaga pendidik dan Tenaga kependidikan setempat. Kepala sekolah lintas tingkat satuan pendidikan dibawah naungan Ponpes Banyuanyar. Ketua Institut Agama Islam (IAI) Al-Khairat, Mahfud. Para wali santri serta masyarakat umum di sekitar pesantren.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *