Pengamat Politik |
Pamekasan, Jatimtarget.com _ Moh. Yazid (Pengamat Politik) nilai politik yang terjadi di kabupaten Pamekasan adalah peperangan antara Pemuda dengan Tetua, lantaran upaya yang dilakukan oleh masing-masing pasangan Calon sangat berbeda dengan periode sebelumnya. (15/03/18)
Yazid Panggilan akrabnya, beliau menyebutkan politik yang terjadi di Kabupaten Pamekasan “Politik Masa Kini” melihat Timsesnya berbanding lurus dengan pasangan calon seperti Pasangan “Kholifah” misalkan, maka dapat dikatakan “Tetua” begitu juga pendukungnya yang mendominasi para Tetua tentunya, apalagi” Kholifah” calon yang pernah menduduki apa yang menjadi incaranya “Bupati” begitu juga pasangannya Fathor Rahman, beliau sudah lama hidup dalam dunia perpolitikan yang sebelumnya menjabat Kepala Desa kemudian menjadi DPRD maka hal yang wajar Jargon Visi misinya Pemimpin Yang terbukti Sukses. sebutnya
Baca Juga : PEMILUKADA PENENTU NASIB KITA SEMUA
Sangat berbeda dengan pasangan Berbaur yang masing-masing masih dikatagorikan “Pemuda” sehingga Timsesnyapun yang mendominasi para pemuda yang betul-betul produktif (mempunyai kemampuan menggagas dan menjadikan pamekasan sejahtera), begitu juga pasangan berbaur walaupun masuk katagori muda akan tetapi beliau terbukti mampu bertahan dua periode pada DPR Provinsi sedangkan pasangannya Rajai juga terbukti mampu memimpin dua periode menjadi kepala desa Bujur Barat dengan jargon Visi Misinya Peminpin Baru Harapan Baru. lanjutnya
Ditanyankan seputar Elektabilitas Paslon Mantan Aktivis PMII “berbicara elektabilitas sebelum pendaftaran calon maka tidak dapat dipungkiri jauh lebih tinggi Ra Badrut Tamam S.Psi yaitu dengan hasil pengamatan dari diskusi-diskusi panjang oleh para pendukung baik dari rumah-kerumah, di Warung Kopi hingga forum-forum komunitas dan bahkan pengamatan juga dilakukan dengan melihat aktifitas masing-masing pendukung di media sosial (facebook)”. Jelasnya
Sementara Saat itu pula KH. Kholilur Rahman berikut Timsesnya justru terliat fakum dan belum melakukan tindakan bahkan terkesan tidak ada peluang saat itu, seiring dengan sepintas gerakan dan tersendat-sendatnya komunikasi pada percaturan politik sehingga pernyataan-pernyataan dari berbagai pihak muncul “seandainya pemilihan Bulan Januari (sebelum pendaftaran) maka Ra Badrutlah tentunya yang menjadi pemenang” dilain pihak mengiyakan, karena layaknya pertarungan itu wajib adanya lawan tetapi ini pihak yang satunya “KH Kholilur Rahman” belum melakukan tindakan-tindakan yang masif sehingga diiyakan. tuturnya
Paska pendaftaran pelan dengan pasti pasangan “Kholifah” mulai nampak dan nyata didalam hiruk pikuk “politik” mulai memanas justru beliau dapat mengimbangi ketertinggalan menjadikan Elektabilitasnya semakin naik, pengamatan dilakukan dari upaya pendekatan Calon dengan metode Face to face dan dimedia sosial (fecebook) sehingga dapat dikatakan saat ini percaturan politik belum ada yang mendominasi. Terangnya
Lihat Juga : SULIT UNTUK MEMUTUSKAN DALAM MEMILIH CALON BUPATI PAMEKASAN
Penulis : Taufiq Idris