Home / Pendidikan / Jalin Kerja Sama Dengan Mahasiswa KKN-T UPNVJT, Warga RT 7 Siap Menjadikan Kampung Pot Lukis Lontar Sebagai Destinasi Wisata Baru di Surabaya

Jalin Kerja Sama Dengan Mahasiswa KKN-T UPNVJT, Warga RT 7 Siap Menjadikan Kampung Pot Lukis Lontar Sebagai Destinasi Wisata Baru di Surabaya

 

 

Surabaya- Kampung Pot Lukis yang berlokasi di RT 07, RT 05, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep siap menjadi destinasi wisata baru di Kota Surabaya. Warga setempat dan Mahasiswa KKN-T UPNVJT Kelompok 72 sepakat untuk mengelola lahan yang ada menjadi tempat wisata yang menarik. Dengan menggunakan galon bekas sebagai bahan utamanya, warga bersama mahasiswa KKN mengubah sampah plastik (galon bekas) menjadi pot lukis dengan motif berbagai karakter yang sangat unik dan kreatif. Pot lukis ini menjadi ikon tersendiri di wilayah RW 05 tersebut sejak tahun 2021. Ada lebih dari 200 pot lukis dan beberapa mural dinding yang disebar di berbagai titik wilayah RT 07 yang digunakan untuk memperindah kampung pot lukis.

Lokasi Kampung Pot Lukis berdekatan dengan Taman Hutan Raya (Tahura) Lempung yang juga merupakan destinasi wisata Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada di Kelurahan Lontar. Warga berharap dengan strategisnya lokasi Kampung Pot Lukis dengan Tahura Lempung maka dapat mendatangkan wisatawan baru sehingga Kampung Pot Lukis akan dikenal oleh kalangan masyarakat luas.

Peresmian kampung pot lukis dilakukan pada hari Selasa, 28 Juni 2022 di Bumi Sari Praja Gang V, RT 07 RW 05 yang ditandai dengan prosesi pemotongan pita oleh Ferdhie, selaku Camat Sambikerep. Tidak hanya dihadiri kepala kecamatan, acara peresmian tersebut juga dihadiri oleh kepala kelurahan Lontar, ketua RW 05, kepala RT 01-11 RW 05, perwakilan PKK dan perwakilan karang taruna Kelurahan Lontar. 

Camat kecamatan Sambikerep, Bapak Ferdhie berharap dengan adanya kampung pot lukis ini dapat menarik perhatian pengunjung dan kedepannya akan semakin maju. Beliau juga berharap RW 05 ini dapat mengikuti lomba SSC (Surabaya Smart City) dan dapat mengangkat nama kelurahan Lontar. 

Bapak Beta selaku lurah Lontar juga mengungkapkan apresiasinya tentang kegiatan ini, “Umkm pot lukis ini merupakan ikon dari RT 07 dan masih bisa dikembangkan lagi. Jangan hanya berpaku pada pembuatan pot saja, gallon ini dapat juga dibuat menjadi bahan lain seperti celengan dan hiasan lainnya. Saya menunggu inovasi lainnya dari kampung pot lukis ini. “ Ujarnya

Ibu Listy sebagai founder pot lukis dan salah satu inisiator pembuatan kampung pot lukis mengatakan “Saya suka berbagi ilmu kepada siapa saja dan saya berharap mahasiswa KKN Kelompok 72 UPN dapat membagikan ilmu yang telah saya berikan ke orang lain dan masyarakat sekitar. Saya berharap agar nantinya kelurahan Lontar bisa menjadi sentra pot lukis” Pidatonya selamanya sambutan.

Khisan sebagai ketua kelompok 72 juga memberikan sambutan “Saya sangat berterima kasih kepada pihak-pihak terkait dan masyarakat karena sangat mendukung dan membantu pendirian kampung pot lukis ini” ujarnya. 

Berawal dari menumpuknya sampah galon plastik yang ada di sekitar wilayah warga RT 7. Ibu Listy selaku founder pot lukis melakukan gebrakan atau ide baru dalam mengurangi sampah galon plastik tersebut. Ia bersama warga sekitar melakukan inovasi merubah galon bekas menjadi pot lukis untuk mengurangi limbah galon bekas. Namun dalam melakukan pembuatan pot lukis ini Ibu Listy mengalami kendala yaitu kurangnya SDM sehingga Mahasiswa KKN-T UPNVJT Kelompok 72 berinisiatif untuk menjadikan RT 7 sebagai kampung pot lukis. Seluruh anggota Mahasiswa KKN dikerahkan untuk melukis sebanyak 60 buah galon bekas menjadi aneka karikatur lucu seperti hewan, tumbuhan, makanan dan lain sebagainya. Hasil dari pot lukis tersebut nantinya dibagikan kepada seluruh warga RT 7. Selain bertujuan untuk mengurangi sampah plastik, pembentukan Kampung Pot Lukis ini juga dapat menjadi pusat pelatihan pembuatan pot lukis dan meningkatkan kreativitas serta menjadikan sentra UMKM yang ada di RT 7 Kelurahan Lontar.

Kampung Pot Lukis memiliki keunikan tersendiri karena merupakan kampung pertama di Kelurahan Lontar yang dapat menciptakan produk ramah lingkungan serta mendukung gerakan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Selain itu wilayah kampung pot lukis memiliki konsep atau tema yang colorfull sehingga dapat memanjakan mata para pengunjung didukung dengan banyaknya sketsa mural pada beberapa tembok rumah warga dan pot lukis yang tersebar di seluruh pemukiman warga. Terdapat 5 hingga 6 buah pot lukis di setiap rumah warga. Selain kreasi pot lukis dan mural, kampung pot lukis memiliki beberapa hiasan gantung yang tersebar di seluruh wilayah Gang V. Hiasan gantung tersebut juga merupakan hasil daur ulang dari limbah galon bekas yang dilukis sedemikian rupa sehingga membentuk berbagai karakter-karakter unik, umumnya hiasan gantung tersebut berbentuk bunga dan kumbang. Dengan terciptanya kampung pot lukis ini diharapkan warga RT 7 semakin giat dalam mendukung gerakan ramah lingkungan serta dapat lebih mengembangkan ide kreatif dalam menciptakan kreasi pot lukis lainnya. 

Penulis: Kevin Aurellia Yasmin Azzahra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version