Home / Ekonomi / TINGGINYA HARGA JAHE MERAH MENYEBABKAN PELAKU UMKM MENGHAMBAT PRODUKSI

TINGGINYA HARGA JAHE MERAH MENYEBABKAN PELAKU UMKM MENGHAMBAT PRODUKSI

Sejak bulan Maret 2023, harga jahe merah melonjak sangat tinggi. Harga jahe merah melambung di pasaran hingga menembus Rp 50.000,-/kg. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya permintaan bahan yang meningkat pesat di pasaran.

Dampak tingginya harga jahe merah dirasakan oleh pelaku UMKM yang ada di Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Salah satu pelaku UMKM yang merasakan dampaknya yaitu Assyifa Wedangku yang berfokus pada minuman herbal dalam bentuk serbuk. Tingginya harga jahe merah tersebut membuat UMKM Assyifa Wedangku mengalami hambatan dalam produksi.

“Saya sudah berhenti produksi kurang lebih 1 bulan disebabkan oleh bahan baku yang naik, sehingga jika saya teruskan akan mengalami kerugian,” ujar pemilik UMKM Assyifa Wedangku. Terdapat harga yang tidak seimbang antara harga dari pemerintah dengan harga produksi sehingga menyebabkan penurunan produksi.

Terdapat harapan dari pemilik UMKM Assyifa Wedangku untuk harga beli jahe merah dapat kembali normal agar minuman herbal diproduksi secara massal. Karena adanya inflasi bahan baku terkena imbasnya sehingga para pelaku UMKM tidak dapat melanjutkan produksi. Inflasi terjadi dikarenakan kenaikan harga yang ditimbulkan oleh besarnya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: minuman, makanan, dan tembakau sebesar 7,23 persen. Tingkat inflasi pada bulan Februari 2023 sebesar 0,16 persen dan tingkat inflasi year to date sebesar 0,50 persen.

Penulis: Kelompok KKN-T MBKM Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif 68
Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version