Home / Pemerintahan / Taman Kowel Pamekasan, Proyek Kolam Renang Terkesan Dipaksakan

Taman Kowel Pamekasan, Proyek Kolam Renang Terkesan Dipaksakan

SNNet, Pamekasan – Proyek kolam renang khusus anak yang dibangun di dalam area taman kelurahan kowel hingga kini menjadi isu publik dan terkesan dipaksakan. (28/09)
Berawal dari bangunan kolam pancing dan sesuai perencanaan tetapi tidak lama pemanfaatannya kemudian kembali disulap menjadi kolam renang khusus anak-anak, pekerjaan proyek ini sekitar bulan mei tetapi justru terkesan dipaksakan guna melancarkan laporan kegiatan yang menjadi rutinitas kepentingan belaka.
Sebelumnya pelaksanaan proyek ini jelas tidak dalam rangka membuat area taman indah melainkan jelas membuat area taman hancur belur dipandang, karena harus merusak paving halaman dengan dijadikan jalan untuk memuluskan angkutan bahan material yang dibutuhkan.
Lagi-lagi mendatangkan pertanyaan dan mengundang issu negatif terhadap kinerja OPD yang membidangi, lantaran hingga saat ini proyek kolam tersebut belum dapat dinikmati oleh masyarakat yang cinta akan wisata.
Taufik Ginta justru membandingkan dengan pembangunan yg sama “di dalam area Talang Siring” yang dibangun setelah proyek yang di kowel, menurut ketua Gerakan Intlek Tual Muda Madura “apa yang membedakannya sedangkan yang di talang sudah dinikmati tetapi yang dikowel bangunannyapun menjadi tanda tanya, padahal bangunannya lebih dahulu dikerjakan.
Sementara menurut Ali Wahdi, Ketua komunitas taman kowel (Kotako) justru dia tidak tau tentang perubahan kolam tersebut “saya tidak tau mas, anggarannya pun berapa nominalnya saya tidak tau moro-moro ada pekerjaan tetapi memang dikesalkan lantaran Mobil yang mengangkut matreal merusak paving halaman yang sudah indah nyaman dipandang dan hingga sekarangpun tidak dikembalikan seperti semula”.
  
Proyek ini jelas Terkesan kepentingan (keuntungan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proyek) karena selesainya pekerjaan proyek kolam anak tersebut belum dapat di manfaatkan justru kembali membutuhkan anggatan tambahan menurut seorang yang tidak mau disebut namanya “dua kali pekerjaan ini gagal manfaat, apakah akan terjadi yang ketiga kalinya?” Terangnya.

Penulis: Moh
Editorial: SNNet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version