Pamekasan, Jatim One – Gerakan Mahasiswa Pemandu Revolusi (Gempur) IAIN MADURA yang dikomandoi oleh Khoirul Anam mengancam akan menggelar Audiensi besar di ruang sidang Rektorat IAIN Madura dalam waktu dekat. Sabtu, 25/12/21.
Menurut Herul petuah sapaan akrabnya, mengaku bahwa Rizal, selaku Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, dinilai sangat bobrok, tidak kompeten, serta tidak profesional dalam menjalani tugasnya sebagai ketua KPU Institut pada PEMILWA di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kali ini.
Menurutnya, tidak ada transparansi dari ketua KPU Institut dalam hal rekruitmen keanggotaan di KPU Institut.
Bahkan, lanjut Herul, dari ketua KPU sama sekali tidak ada informasi secara terbuka ke seluruh mahasiswa IAIN Madura prihal Rekruitmen.
“Pemilwa ini merupakan kepentingan untuk seluruh mahasiswa bosss, bukan untuk kepentingan kelompok KPU” tegas Herul sapaan akrabnya.
Diketahui bahwa Setelah keluarnya SK KPU, ternyata Struktural keanggotaan di KPU pun tidak jelas dan menurut Herul, bisa dikatakan cacat SK keanggotaannya.
Hal ini dibuktikan dengan keanggotaan di KPU yang masih mengambil non-mahasiswa aktif, bahkan ada beberapa yang sudah diwisuda.
“ini jelas bahwa ketua KPU bobrok dan bahkan sangat politis dalam menentukan keanggotaan di KPU institut”
Ia menambahkan, harusnya ketua KPU berdiri diatas kepentingan seluruh mahasiswa, bukan kelompok atau golongan di KPU.
“KPU harus netral dan terbuka karena KPU Institut berkaitan dengan pemilihan Sema-I dan Dema-I (Presma) untuk satu tahun kedepan.”
Herul menyampaikan tidak terbukanya secara transparan prihal rekruitmen keanggotaan KPU mengundang kekecewaan yang sangat besar hampir dari seluruh mahasiswa IAIN Madura, karena status keanggotaannya dinilai cacat administrasi.
Kekecewaan ini juga disampaikan oleh Ali Mahrus, ketua Rayon PMII sakera IAIN MADURA, menurutnya KPU Institut merupakan sarang masalah, jika hal itu tetap dibiarkan maka akan berimbas pada pemilihan dan periode kepemimpinan satu tahun kedepan.
“Sebenarnya, kemarin kita sudah Audiensi kepada pimpinan dan ketua SEMA Institut, dan permasalahannya itu terdapat di KPU, namun hari ini kembali bermasalah dan bahkan lagi-lagi masalahnya terdapat di KPU, ini jelas bahwa SEMA sebagai penyelenggara kongres tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai badan legislatif”
Mahrus menyampaikan kebobrokan dan kecacatan tersebut tidak lagi bisa dimaafkan.
“SEMA sebagai penyelenggara harus bertanggung jawab, dan KPU harus dibubarkan,” tegasnya.
Gempur mengecam keras agar KPU segera dibubarkan dan meminta agar ketua SEMA Institut wajib bertanggung jawab atas problematika tersebut.
Bahkan ia mengancam akan melakukan Demonstrasi besar-besaran terhadap pimpinan kampus bila tuntutan pembubaran KPU Institut tidak diindahkan.
“Ini jelas mencederai demokrasi kampus,” tegas Mahrus, Sapaan akrabnya. (Mad)
MALAIKAT JIBRIL PENSIUN…..⁉️