Home / Blog / Dinkes Pamekasan Bekali Siswa SMK MUBA Jelang PKL 2025, Tekankan Profesionalisme dan Etika Pelayanan

Dinkes Pamekasan Bekali Siswa SMK MUBA Jelang PKL 2025, Tekankan Profesionalisme dan Etika Pelayanan

Pamekasan – jatimone.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan melalui Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (Kabid SDK), Avira Sulistyawati, S.KM., M.M., memberikan pembekalan kepada siswa SMK MUBA (Mambaul Ulum Bata-Bata) jurusan kesehatan yang akan mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) tahun 2025. (11/06/25).

Dalam arahannya, Avira menekankan pentingnya profesionalisme, etika pelayanan, dan pengabdian kepada masyarakat sebagai bekal utama selama siswa menjalankan praktik di berbagai Puskesmas.

“Kami ingin siswa hadir bukan hanya sebagai peserta praktik, tetapi sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan. Utamakan kepentingan masyarakat, jaga etika, dan tampilkan sikap profesional di setiap aktivitas,”tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara siswa dan tenaga kesehatan di lapangan, agar kegiatan PKL tidak hanya menjadi formalitas, melainkan wadah aktualisasi dan penguatan kapasitas keilmuan.

“Siswa harus aktif membangun komunikasi dengan pembimbing di lapangan. Ini akan berdampak positif pasca PKL, di mana mereka bisa lebih siap memberi kontribusi nyata di tengah masyarakat,” tambah Avira.

Dinkes Pamekasan juga menyampaikan harapan agar para siswa termotivasi melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sebagai upaya jangka panjang dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Kesadaran hidup sehat harus dimulai dari diri sendiri. Jika siswa bisa menjadi contoh, mereka akan jadi inspirasi bagi lingkungan sekitarnya,” ujarnya.

Kepala SMK MUBA, Muniriyanto, S.Pd.I., M.Psi., mengapresiasi penuh dukungan moril dari Dinkes Pamekasan. Ia menilai pembekalan ini sebagai bentuk perhatian nyata terhadap penguatan pendidikan vokasional di bidang kesehatan.

“Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Kesehatan, khususnya Ibu Kabid SDK. Ini bukan hanya motivasi, tapi juga pengakuan bahwa siswa kami punya potensi besar untuk terlibat aktif dalam pembangunan kesehatan daerah,”Tutup Muniriyanto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *