PAMEKASAN, JatimOne _ Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pasca Reformasi (Gempar) di halaman kampus IAIN Madura pada kamis, (29/08/2018) mendapatkan respon dari Rektor IAIN Madura.
Hal itu dibuktikan dengan pengiriman surat yang dilayangkan oleh Rektor IAIN Madura untuk koordinator aksi Saiful Anam yang meminta agar orang tuanya untuk menghadiri sidang.
“Iya benar, Saya menerima surat undangan dari IAIN Madura yang ditujukan untuk orang tua,” jelas Saiful. Sabtu, (01/09/2018).
Dalam surat dengan nomer B-1590/ln.38/PP.00.07/08/2018 pihak IAIN Madura meminta agar orang tua/wali menghadiri sidang yang akan digelar pada hari senin (03/09/2018). Tetapi maksud dari surat itu belum diketahui pasti apa yang akan dibahas atau diselesaikan dengan orang tua/wali Mahasiswa.
“Jika surat itu berhubungan dengan demo. Iya saya akan ikuti dulu permintaan pimpinan kampus seperti apa. Saya akan ikuti prosesnya sesuai dengan prosedur yang ada,” tambahnya.
Mahasiswa semester sembilan itu menambahkan bahwa dirinya akan terus mengkawal beberapa tuntutan yang ia bawa waktu demo. Terutama keberadaan aksi punggutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Bahkan ia juga mengancam jika pimpinan IAIN Madura tidak bisa memberi klarifikasi yang jelas. Maka syaiful akan membawanya ke ranah hukum agar supaya di proses sesuai dengan hukum yang ada.
“Satu yang perlu diketahui bahwa persoalan yang saya bawa akan terus kami kawal dan akan saya minta pertanggung jawabannya. Jika tidak bisa, Biarkan diproses secara hukum,” “tutupnya.
Sebelumnya. Aksi yang dilakukan oleh Gerakan Mahasiswa Pasca Reformasi (Gempar). Terkait dengan adanya punggutan Liar (Pungli) yang dilakukan oleh oknum yang tak bertanggung jawab terhadap peserta Pengenalan Budaya Akademik (PBAK) 2018 IAIN Madura. Sebanyak 2.182 peserta PBAK diminta membayar sebesar 20.000 dengan alasan sebagai biaya buku Pedoman dan kaos PBAK.
Penulis: Apik
Editor: Tim JatimTarget.com