Pamekasan, Jatimone.com – Pengusaha pertanian dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Pamekasan evaluasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2023 dan sosialisasi alokasi pupuk bersubsidi 2024.
Evaluasi itu dilakukan saat sosialisasi alokasi pupuk bersubsidi 2024 di Desa Plakpak, Pegantenan, Pamekasan. (23/01/2024).
Diketahui, kegiatan itu menghadirkan Dinas Pertanian Pamekasan, Kepala Desa Plakpak, Bhabinkamtibmas Desa Plakpak, Babinsa Desa Plakpak, Ketua Gapoktan, Setia Kawan, Ketua Poktan Desa Plakpak, dan Kios Panen Raya di Desa Plakpak, Pamekasan.
Sigid Wahyudi, pengusaha pertanian sekaligus pemilik Kios Panen Raya Desa Plakpak dan Palesanggar menjelaskan, kelangkaan pupuk bersubsidi disebabkan dari pergantian tahun, dan pergantian kebijakan.
“Pandangan saya pribadi, kelangkaan pupuk bersubsidi ini disebabkan dari pergantian tahun yang mana pada saat itu gudang tutup dan pergantian kebijakan,β katanya.
Dia bilang, syarat dapat pupuk bersubsidi tahun kemarin (2023), masih menggunakan fotokopi KTP. Sementara, tahun ini harus KTP asli.
βItu salah satunya, dan masih banyak kebijakan-kebijakan yang lain yang mempengaruhi faktor kelangkaan pupuk itu sendiri,β jelas Sigid.
Dia mengungkapkan, biasanya dia menerima pupuk bersubsidi dari distributor 3-4 kali dalam 1 bulan. Namun, tahun ini, belum menerima pupuk bersubsidi dari distributor.
Abdul Karim, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Plakpak menuturkan, bahwa kebijakan yang baru ini semakin sulit dan kaku. Salah satunya, persyaratan dengan menyertakan KTP asli.
“Kebijakan yang sekarang sulit. Kalau di tahun kemarin masih menggunakan fotokopi KTP, sekarang harus KTP asli. Apalagi sekarang tahun politik, saya khawatir diklaim bermacam-macam oleh masyarakat,β tegasnya.
Karim, begitu disapa bilang, kebijakan yang baru sangat mempersulit Gapoktan. Apalagi di bulan Februari nanti, persyaratan pengambilan pupuk bersubsidi secara digital dengan memakai aplikasi.
Sementara sebagian Gapoktan masih ada yang belum menggunakan ponsel pintar seperti android dan sejenisnya.
Jatimone coba meminta tanggapan kepada Dinas Pertanian Pamekasan yang juga datang saat kegiatan sosialisasi tersebut. Namun, pihaknya tidak merespon konfirmasi tersebut.