Pamekasan – jatimone.com – Universitas Madura melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menggelar kegiatan ORMAWA Gathering, Minggu (1/6/2025), dengan tema “Mencetak Pemimpin Revolusioner dan Branding Organisasi”. Acara ini menghadirkan seluruh pimpinan organisasi mahasiswa dari tingkat universitas hingga program studi.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor Universitas Madura, H. Gazali, dan dihadiri oleh sejumlah narasumber, antara lain Kusnadi mewakili Muhammad Alwi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan, Moh. Khoirul Umam selaku Ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan, serta Moh. Wahyudi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan.
Ketua panitia, Ferdy Prayoga, menyebut kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan forum strategis untuk memperkuat koordinasi, evaluasi, dan kolaborasi antarlembaga mahasiswa.
“Gathering ini bentuk komitmen. Bukan hanya mendengar materi, tapi juga untuk menyatukan langkah dalam menyelesaikan persoalan internal ORMAWA,” kata Ferdy.
Presiden Mahasiswa Universitas Madura, Izet Alfian, mendorong lahirnya pemimpin yang revisioner, berani berpikir di luar pakem lama dan siap menghadapi tantangan zaman.
“Kita tidak butuh pemimpin pasif. Kita butuh yang berani tampil, membawa gagasan, dan siap mengambil langkah. Ingat, pemimpin tangguh tidak lahir dari lautan yang tenang,” ujarnya.
Dalam sesi materi, Kusnadi yang mewakili Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan, menyampaikan bahwa mahasiswa hari ini perlu belajar dari figur Presiden Soekarno.
“Soekarno adalah contoh pemimpin yang tidak hanya punya visi, tapi juga kemampuan komunikasi luar biasa. Mahasiswa hari ini harus bisa bicara, bisa berpikir, dan bisa bergerak,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pemimpin revisioner harus mampu bekerja sama, menggerakkan sumber daya, dan menjadi uswatun hasanah atau teladan dalam perilaku.
Melalui ORMAWA Gathering ini, Universitas Madura berharap lahir pemimpin muda yang tidak hanya aktif secara organisasi, tetapi juga relevan, transformatif, dan siap memberi dampak bagi masyarakat.
