Home / Blog / Jembatan Ambruk Total Warga Membangun Sendiri Lantaran Tidak Kunjung Diperbaiki Oleh Kepala Desa Bajur Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan

Jembatan Ambruk Total Warga Membangun Sendiri Lantaran Tidak Kunjung Diperbaiki Oleh Kepala Desa Bajur Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan

Jembatan Ambruk Total Warga Membangun Sendiri Lantaran Tidak Kunjung Diperbaiki Oleh Kepala Desa Bajur Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan
Saat Warga Membangun Kembali Jembatan Yang Ambruk

Pamekasan, suaranusantara.net _ Jembatan Ambruk terjadi pada hari rabu (07/03/18) paska diguyur hujan, karena warga kesal lantaran tidak dibangun kembali oleh Kepala Desa setempat ahirnya warga lakukan Pembangunan yang baru. (14/03/18)

Jembatan tersebut adalah jalan yang menghubungkan antar dusun dan dilain itu adalah jalan arus Siswa untuk sekolah dan berlokasi didusun Gunung Desa Bajur Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan.

Akhmadi (Warga) setempat,dikonfermasi oleh Jurnalis suaranusantara.net  “kekesalan warga terhadap kepala desa bukan tanpa alasan karena sebenarnya kepala desa sudah mengetahui bahkan mengunjungi paska terjadinya jembatan yang ambruk ke esokan harinya, akan tetapi ditanyakan oleh saya beliau hanya menjawab akan diajukan”. Jawabnya

“Seminggu dari ambruknya jembatan belum juga ada upaya perbaikan dari kepala desa sehingga saya dan warga bermusyawarah untuk membangun kembali dengan kesepakatan adakan sumbangan dan warga setuju”. tambahnya

 Pekerjaan dimulai sejak tadi pagi dan belum tau kapan selesainya karena biaya sementara yang dikeluarkan oleh warga sudah capai 20 Juta sementara warga menaksir akan telan biaya 30 Jutaan, dan pekerjaan tersebut murni dari warga sekitar tanpa ada sumbangan serupiahpun dari pihak kepala desa “kok’ mau nyumbang mas, seharian masyarakat memperbaiki, kepala desa tidak mengunjunginya”. Tuturnya

Marsuki (Warga) yang lain juga sampaikan kekecewaannya karena tanpa ada bantuan dari kepala desa dan tidak adanya upaya pembangunan dengan segera, sementara jembatan yang ambruk adalah arus dimana warga tiap hari melintasinya, “saya sangat kecewa karena kepala desa hanya sekedar melihat dan mengetahui ambruknya jembatan tersebut namun tidak segera berembuk dengan warga, langkah-langkah upaya kembali membangun”. imbuhnya

Penulis: Rahman
Editor: Taufiq

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *