Home / Pemerintahan / Kantor Imigrasi Klas III Pamekasan, Bentuk TIM PORA Tingkat Kecamatan

Kantor Imigrasi Klas III Pamekasan, Bentuk TIM PORA Tingkat Kecamatan

Pamekasan, Jatimtarget.com _ Tim Pora (Pengawasan Orang Asing) tingkat kecamatan Pamekasan, Sampang, dan Sumenep di kukuhkan langsung oleh PLh Bupati Pamekasan Mohammad Alwi bertempat di pendopo Agung Ronggokusowati Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Selasa (15/05/2017).

Kepala Kantor Imigrasi Klas III Kabupaten Pamekasan, Usman menyampaikan, keberadaan tenaga kerja asing (WNA) yang mulai masuk di negara Indonesia juga menjadi perhatian khusus di pulau Madura, dengan demikian. Pihaknya membentuk tim Pora, hal itu dimaksud untuk meningkatkan koordinasi dan pengawasan sampai ketingkat desa.

“Kita harus perbanyak sharing informasi karena tidak menutup kemungkinan wilayah Madura akan dibanjiri oleh orang asing,” jelasnya.

Usman menyebut, selama tahun 2017 di Kantor Imigrasi Kelas III Pamekasan tercatat telah melayani 233 permohonan ijin tinggal Warga Negara Asing (WNA). Dan 166 diantaranya berada di Kabupaten Sampang, Pamekasan serta
Sumenep.

Diketahui, di kabupaten paling ujung pulau madura itu, terdapat 10 orang WNA yang bekerja di sumenep, bahkan sejauh ini Kantor Imigrasi Klas III Pamekasan juga telah melakukan penindakan terhadap 28 orang WNA.

“Karena mereka melakukan pelanggaran administratif keimigrasian di tahun
2017 yang terdiri dari 3 pendetensian, 9 orang dideportasi dan 16 orang yang overstay,” sebutnya.

Dikatakan Usman, dengan terbentuk tim Pora tingkat kecamatan di nilai akan sangat membantu pihaknya dalam memerangi masuk tenaga kerja asing yang tidak taat administrasi atau secara ilegal.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri, dengan terbentuknya tim pora diharapkan menjadi wadah informasi tentang keberadaan dan kegiatan orang asing disekitar kita,” katanya.

Sebelumnya, kantor Imigrasi Klas III Pamekasan juga telah membentuk
Tim Pora di tingkat kecamatan di Kabupaten Bangkalan dengan melibatkan 74 anggota dari Forpimka di tahun 2017 yang lalu.

Sementara itu, Plh Bupati Pamekasan Mohammad Alwi mengungkapkan, bahwa keberadaan orang asing yang melakukan kegiatan di wilayah hukum Indonesia dan madura secara khusus perlu mendapatkan perhatian semua pihak. Hal ini dilakukan demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Pulau Madura sangat strategis sebagai tujuan lalulintas orang asing dan barang. Karna madura sangatlah potensial dibonceng oleh kegiatan lain-lain secara ilegal dan tidak bertanggung jawab,” jelasnya.

Masuknya hal-hal yang menyimpang dan barang baram juga harus di antisipasi, seperti halnnya perdagangan narkoba hingga manusia serta kepentingan bernuansa poltik, ekonomi, sosial budaya.

dengannya, Alwi berharap tim pora yang baru di bentuk dapat meningkatkan sinergitas diberbagai instansi pemerintah terkait permasalahan orang asing dalam hal pengawasan dan penindakan.

“Kita tetap harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan segenap aparat pemerintah dan masyarakat umum, karena kehadiran orang asing tersebut akan sangat mungkin membawa persoalan seperti masuknya ideologi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan kita,” harapnya.

Untuk diketahui, hadir dalam rapat dan pengukuhan yang diikuti 158 peserta tersebut. PLh Bupati Pamekasan, Forpimda dari tiga Kabupaten, Kepala Kantor Imigrasi Klas III Pamekasan, serta tokoh masyarakat dan undangan lainnya.

Acara pengukuhan dilakukan oleh Plh Bupati Pamekasan dengan pemasangan rompi dan topi tim Pora secara simbolis kepada tim Pora kecamatan pada masing-masing kabupaten.

Penulis: Molyadi
Editor: Tim nusantara.net

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *